15 TIPS MENJADI PENULIS HEBAT
TIPS MENJADI PENULIS HEBAT
TIPS MENJADI PENULIS HEBAT
Oleh : Paulus Risang
Menulis
merupakan ruang gak terbatas untuk menuangkan pikiran kita. Mulai dari sekadar
status di sosial media, karya-karya puisi atau cerita pendek, bahkan sampai
konten bertema serius di blog.
Tanpa sadar, membaca dan menulis udah menjadi bagian yang gak terpisahkan dari
keseharian kita.
Nah, beberapa dari kamu mungkin pengen lebih serius
dalam menulis dan meningkatkan kemampuan menulis kamu, baik itu untuk sekadar
mengisi postingan blog pribadi maupun yang emang profesional
dan telah menelurkan buku.
Jadi penulis hebat
sekelas Seno Gumira Ajidarma, Djenar Maesa Ayu, atau Dewi Lestari butuh kerja
keras dan dedikasi, tapi semua itu sepadan dengan hasilnya. Gak ada penulis
yang sempurna, tapi tiap penulis bisa menyempurnakan karyanya dengan menjadi
penulis yang lebih baik lagi. Terlepas dari kamu penulis pemula atau
profesional, simak dulu yuk beberapa tips untuk menjadi penulis yang baik!
1.
Sering-sering baca karya penulis ternama
Sering-sering
membaca karya sastra penulis-penulis yang lebih dulu tenar akan membuatmu lebih
peka dalam menulis nantinya. Membaca juga bisa menjadi proses meniru
karya-karya besar (dalam artian baik sih). Kalo kamu jarang membaca, kamu gak
akan tau seperti apa tulisan yang bakal jadi hits atau bagaimana menuliskannya.
Sebagai penulis, membaca adalah awal yang baik untuk
segalanya. Lewat ini, kamu akan tau gimana mekanisme penulisan yang baik, dan
gaya seperti apa yang cocok buatmu. Membaca juga bisa membuahkan pandangan atau
inspirasi baru untuk tulisanmu.
2. Banyak-banyak berlatih
Ibarat
pisau yang perlu diasah biar tetap tajam, kemampuan menulismu juga harus
dilatih setiap hari agar kamu bisa menulis dengan semakin baik ke depannya.
Menulislah sesering mungkin: di blog,
buku harian, atau media sosial tentang kamu, pacarmu, pengalamanmu, atau apapun
yang bisa kamu tuangkan menjadi tulisan. Makin sering kamu latihan, tulisanmu
akan makin tajam, dan kamu juga akan bisa semakin lepas dalam mengekspresikan
pikiranmu,
3. Selalu catat idemu
Ke
manapun kamu pergi, selalu bawa sebuah buku catatan kecil bersamamu. Nah,
setiap ada ide yang terlintas di kepalamu, langsung tuliskan aja. Jangan
terbiasa nunggu nanti, karena ide-ide tersebut gampang menguap dari pikiranmu.
Mereka bisa berupa ide cerita, artikel, dan karakter,
Tuliskan juga percakapan menarik yang kamu dengar, bait
lagu atau puisi yang membuatmu tergugah, atau bisa juga detil visual dari
tempat yang kamu lewati. Ketika kamu baca ulang catatan ini, mungkin aja ada
bagian yang menginspirasi kamu atau justru bisa langsung dimasukkan ke cerita
yang lagi kamu garap.
4. Ciptakan ritual menulis
Sisihkan
waktu khusus dalam satu hari untuk menulis tanpa gangguan, dan jadikan kegiatan
ini rutinitas kamu. Kamu bisa ambil waktu pagi, siang, atau tengah malam. Tapi
pastikan kamu melakukannya setiap hari setidaknya setengah jam. Lama-lama, kamu
akan punya konsentrasi dan kesabaran yang cukup untuk menulis selama beberapa
jam per hari. Itu semua bakal membantu kamu jadi penulis yang lebih baik.
5. Tulis aja!
Waktu
kertas atau layarmu kosong karena kamu gak tau mau nulis apa, jangan tergoda
untuk melakukan hal yang akan memecah konsentrasimu — seperti ngecek Facebook
atau rebus mie instan. Jangan. Tetaplah gerakkan jemarimu dan mulailah menulis
apapun yang terlintas di kepalamu.
Ketika kamu udah memulai, proses yang berikutnya akan
jadi lebih gampang. Biarkan aja segala ide mengalir, dan kerjakan tanpa
berharap jadi sempurna. Semua bisa diperbaiki nanti. Yang penting, tetaplah
berada di aliranmu. Kuncinya adalah memulai.
6. Hilangkan semua gangguan.
Menulis
akan kurang berjalan dengan baik kalo ada banyak hal yang mengalihkan
konsentrasimu, seperti suara-suara bising atau multitasking. Menulis perlu
dilakukan dalam keadaan tenang dan bebas gangguan.
Matikan aplikasi pesan instan, e-mail, telepon genggam,
TV, dan bereskan mejamu. Kunci pintu kamarmu: pastikan gak ada orang yang bisa
menginterupsi kamu saat kamu sedang menulis.
7. Rencanakan apa yang mau kamu tulis, lalu tuangkan.
Kalo
poin 5 di atas adalah buat memaksa kamu menulis dari kekosongan, merencanakan
berarti kamu udah punya ide yang mau kamu tulis. Bakal bermanfaat kalo kamu
udah punya sebelum kamu mulai duduk dan menulis. Kamu gak perlu bingung lagi
cari-cari ide buat tulisanmu,
karena proses brainstorming telah kamu lakukan lebih awal.
8. Bereksperimen
Mengikuti
jejak penulis-penulis besar bukan berarti meniru mereka sama persis. Cobalah
hal-hal baru, ambil bagian kecil dari beragam penulis favoritmu dan
bereksperimenlah dengan gaya menulismu sendiri. Kamu bisa mencoba atau bahkan
menemukan kata-kata baru. Mencoba banyak hal akan membuatmu kaya, dan kamu akan
menemukan mana yang cocok sama style-mu.
9. Revisi
Nah,
ketika kamu udah berhasil menuangkan idemu ke dalam teks, bereksperimen, dan
membiarkan semua mengalir keluar, kamu perlu kembali lagi ke belakang dan
membaca ulang tulisan yang udah kamu buat.
Banyak penulis yang ogah melakukan revisi karena itu
dianggap menyita waktu. Tapi kalo kamu mau jadi penulis yang baik, kamu harus
sadar bahwa selalu ada yang harus diperbaiki dari draft pertamamu. Baca ulang
semuanya, perbaiki paramasastra yang keliru, ejaan yang salah, maupun kalimat
yang kurang pas dan membingungkan.
10. Bikin yang ringkas
Saat
kamu merevisi tulisanmu, sunting ulang kalimat dan paragraf. Buang hal-hal yang
gak penting dan pertahankan yang esensial. Kalimat yang sederhana tapi jelas
lebih baik daripada kalimat yang bertele-tele.
11. Gunakan kalimat yang mengena
Setelah
kamu bisa membuat kalimat yang lebih ringkas dan esensial, fokuskan untuk bikin
kalimat yang mengena pada pembaca, yang menimbulkan kesan kuat dan berkarakter.
Gak harus tiap kalimat juga sih, karena kamu kan butuh variasi. Ini lebih
gampang dilakukan pada saat merevisi tulisanmu, karena mungkin kamu belum
mendapat idenya pada draf awal.
12. Dapatkan umpan balik
Setelah
kamu selesai dengan tulisanmu, temukan orang untuk membaca tulisanmu: kalo bisa
sih penulis yang kamu anggap lebih berpengalaman atau seseorang yang sering
membaca dan bisa ngasih kamu umpan balik yang jujur dan cerdas. Dengarkan mereka
dan pahami dengan baik setiap kritikannya, karena itulah yang nantinya akan
membuatmu berkembang lebih jauh.
13. Buat tulisanmu agar bisa dibaca khalayak luas.
Kalo
kamu udah punya karya, bikin biar karyamu bisa dibaca khalayak luas. Bisa kamu
terbitkan sendiri jadi buku (kamu bisa nerbitin buku sendiri di situs semacam Nulisbuku),
atau kamu posting di blog.
Promosikan juga hasil publikasi karyamu lewat jejaring sosial biar makin banyak
yang baca.
14. Berusaha lebih komunikatif
Terdapat
berbagai macam gaya menulis. Ada yang baku dan serius, ada juga yang santai dan
seperti orang yang bercakap-cakap. Kamu harus komunikatif alias tahu apa yang
bisa dimengerti dan diterima pembacamu. Terlepas dari itu, tetap perhatikan
tata bahasa dan tanda baca. Gampang kok kalo kamu udah terbiasa.
15. Memberikan kesan yang kuat pada awal dan akhir
tulisan
Penting
dari sebuah tulisan untuk memiliki bagian awal yang bisa “mencuri” perhatian.
Jika bagian awal tulisanmu gak mengena bagi pembaca, mereka akan malas baca
bagian selanjutnya.
Jadi setelah kamu menyelesaikan draf awal, luangkan
sedikit waktu untuk menyusun awal yang bagus. Buat mereka tertarik untuk terus
membaca sampai selesai. Jangan lupa membuat akhir yang kreatif, biar pembaca
menantikan tulisanmu yang selanjutnya.
Jadi seorang penulis itu memang gak bisa instan. Semua
ada prosesnya, dan lewat proses inilah kamu berkembang menjadi penulis yang
lebih baik. Yang penting, tetap produktif dan terus berkarya. Mudah-mudahan
tipsnya bermanfaat buat kamu.
Sumber : Hipwee.Com
Post a Comment